Tuesday 14 June 2016

Masih kah Pantas?

Kala hati tercerahkan oleh siraman rohani Sang Ilahi
Tiada rasa gundah gulana di jiwa
Ingin rasanya hamba menghadap keharibaan Mu
Dengan jiwa paling rendah yang hamba sendiri belum tahu bagaimana rasanya
Tapi semua itu seketika sirna
Sirna karena kejelekan jiwa hamba
Sombong
Dengki
Rasa ingin berkuasa

Ya Tuhan...
Masih pantas kah hamba berharap Kepada-Mu?
Masih pantas kah hamba berharap Ridho-Mu?
Masih pantas kah hamba berjumpa dengan Kekasih-Mu yang mulia?

Hamba malu Ya Tuhan...
Masih pantaskah hamba ini sebagai Umat Kekasih-Mu?
Antar saudara saja hamba tak mampu bersatu
Antar saudara saja hamba tak mampu mengerti
Antar saudara saja hamba tak mampu saling mengasihi
Antar saudara saja hamba tak mampu untuk saling membantu

Masih kah pantas?

Sunday 16 September 2012

RINCIAN ANGGARAN dan BIAYA



Kementerian/Lembaga
:
Kementerian Keuangan
Unit Eselon I
:
BPPK
Program
:
Program Pendidikan dan Pelatihan Aparatur Kementerian Keuangan
Outcome/Hasil
:
SDM yang Berintegritas dan Berkompetensi Tinggi
Unit Eselon II
:
Sekolah Tinggi Akuntansi Negara
Kegiatan
:
Pengembangan SDM Melalui Penyelenggaraan Pendidikan Program Diploma Keuangan
Output/Keluaran
:
Gedung Olahraga


URAIAN
KETERANGAN
 JUMLAH (Rupiah)
A. Persiapan
a. Akomodasi (makan siang + snack 2 kali) 
20 org x 30 hr x Rp 60000
           36,000,000
b. Belanja Alat Tulis Kantor
           50,000,000
B. PENGADAAN TENDER
a. Penjilidan Dokumen
200 bk x 4 kl x Rp 40000
           32,000,000
b.Cetak dokumen data dan surat 
           41,000,000
c. Akomodasi (makan siang + snack)
30 org x 30 hr x Rp 50000
           45,000,000
d. Paket Meeting full board Jakarta
    eselon II ( Gol IV)
5 org x 2 hr x 3 kl x Rp. 750.000
           24,000,000
    eselon III ( Gol IV)
15 org x 2 hr x 3 kl x Rp 630.000
           63,000,000
    eselon IV dan staff gol III
50 org x 2 hr x 3 kl x Rp 630.000
         195,000,000
    PNS Gol II
27 org x 2 hr x 3 kl x Rp. 630.000
           98,820,000
e. sewa laptop
2 x 2 hr x 3kl x Rp 350.000
             4,800,000
f. Uang saku Gol IV 
20 org  x 2 hr x 3kl x Rp 92.000
           24,000,000
g. Uang saku Gol III
50 org x 2 hr x 3kl x Rp 80.000
           75,000,000
h. Uang saku Gol II
27 org x 2 hr x 3k  x  Rp. 72.000
           48,600,000
i. Transport 
97 org x 6 kl x 110.000
         174,600,000
C. PEMBUATAN PERJANJIAN KONTRAK
a. Paket meeting full board Jakarta
     eselon II (Gol IV)
2 org x 3hr x 3kl x Rp. 750.000
           14,400,000
     eselon III (Gol IV)
3 org x 3 hr x 3kl x Rp. 630.000
           18,900,000
     eselon IV dan staff  Gol III
5 org x 3 hr x 3 kl x Rp. 630.000
           29,250,000
     PNS Gol II 
6 org x 3 hr x 3kl x Rp 630.000
           32,940,000
     Rekanan yg telah ditunjuk melalui tender
5 org x 3 hr x 3 kl x Rp. 630.000
           29,250,000
b. Uang saku Gol IV
5org x 3 hr x 3kl x Rp 92.000
             9,000,000
     Uang saku Gol III
5 org x 3 hr x 3 kl x Rp. 80.000
           11,250,000
     uang saku Gol II
6 org x 3 hr x 3kl x Rp 72.000
           16,200,000
c. Transport
21 org x 6 kl x Rp 110.000
           37,800,000
d. Cetak Dokumen data dan surat
             1,500,000
D. PEMBANGUNAN GEDUNG
     Belanja Modal Gedung dan Bangunan
    44,883,890,000
E. Serah terima Gedung
a. Akomodasi (makan siang + snack)
50 org x 1 hr x 50.000
             2,500,000
b. Belanja lain-lain
             1,300,000
JUMLAH
    46,000,000,000


KERANGKA ACUAN KERJA



Kementerian/Lembaga
:
Kementerian Keuangan
Unit Eselon I
:
BPPK
Program
:
Program Pendidikan dan Pelatihan Aparatur Kementerian Keuangan
Outcome/Hasil
:
SDM yang Berintegritas dan Berkompetensi Tinggi
Unit Eselon II
:
Sekolah Tinggi Akuntansi Negara
Kegiatan
:
Pengembangan SDM Melalui Penyelenggaraan Pendidikan Program Diploma Keuangan
Output/Keluaran
:
Gedung Olahraga

A. LATAR BELAKANG
Untuk mencapai sasaran Program Pendidikan dan Pelatihan Aparatur Kementerian Keuangan, yaitu dengan terciptanya SDM yang Bertintegritas dan Berkompetensi Tinggi maka terdapat kegiatan Pengembangan SDM Melalui Penyelenggaraan Pendidikan Program Diploma Keuangan yang dilaksanakan oleh Sekolah Tinggi Akuntansi Negara (STAN). Terbentuknya Sumber Daya Manusia yang berkualitas tidak terlepas dari fasilitas-fasilitas yang disediakan oleh STAN. Selain fasilitas- fasilitas seperti tenaga pengajar yang berkualitas, STAN juga telah memenuhi kewajibannya dalam menyediakan sarana mengajar yang baik seperti gedung perkuliahan dan fasilitas - fasilitas di dalamnya. Mahasiswa STAN diharapkan tidak hanya berprestasi di bidang akademik, tapi juga di bidang non akademik termasuk di dalamnya ikut berpartisipasi dalam Pekan Olahraga Perguruan Tinggi Kedinasan yang tentunya juga diikuti oleh STAN setiap tahunnya. Ironisnya, dalam menunjang pelaksanaan Pekan Olahraga Perguruan Tinggi Kedinasan tersebut, STAN sendiri belum mempunyai Gedung Olahraga yang dapat memfasilitasi kebutuhan dalam Pekan Olahraga tersebut secara ideal. Sehingga untuk memenuhi kebutuhan tersebut maka dibangunlah Gedung Olahraga yang diharapkan dapat memberikan manfaat dalam menunjang prestasi non akademik mahasiswa STAN dan pihak-pihak yang berkepentingan.
B. MAKSUD DAN TUJUAN
Maksud dan tujuan dari pembangunan Gedung Olahraga STAN adalah untuk menunjang kegiatan seluruh civitas akademika STAN yang berkaitan dengan pengembangan minat dan bakat dalam bidang keolahragaan.
C. PENERIMA MANFAAT
Penerima manfaat dari dibangunnya Gedung Olahraga ini adalah Mahasiswa STAN dan seluruh pihak-pihak yang berkepentingan.
D. RUANG LINGKUP
Ruang lingkup Kegiatan ini meliputi:
1. pengadaan tender
2. perjanjian kontrak
3. pembangunan gedung oleh kontraktor
4. serah terima gedung
E. PELAKSANA PEKERJAAN
Pelaksana pekerjaan ini adalah pihak ketiga yang dilaksanakan berdasarkan proses pelelangan yang telah dilaksanakan sesuai dengan peraturan perundangan yang berlaku
F. JADWAL WAKTU DAN TEMPAT PELAKSANAAN
Tempat kegiatan pembangunan gedung olahraga ini dilaksanakan di STAN dengan jadwal pelaksanaan pekerjaan direncanakan selama 2 tahun dengan perincian sebagai berikut:
Item Kegiatan
Waktu Pelaksanaan
Persiapan
Januari 2013
Pengadaan tender
Februari 2013
Pembuatan perjanjian proyek
Maret 2013
Pembangunan gedung
April 2013 – Oktober 2014
Serah terima bangunan
November 2014

G SUMBER PEMBIAYAAN
Pembiayaan pembangunan gedung olahraga  ini diusulkan melalui DIPA 2013 sebesar Rp 46.000.000.000 (empat puluh enam miliar rupiah) sesuai dengan Rincian Anggaran Biaya (RAB) terlampir.


Jakarta,  April 2012
Kepala Direktur



NIP ………………………….

Monday 9 July 2012

CERT dan lainnya

CERT
konsep CERT/CC yaitu singkatan dari Computer Emergency Response Team (Coordination Center) – yaitu sebuah pusat koordinasi sejumlah CERT yang tertarik untuk bergabung dalam forum atau komunitas iniWalaupun dibentuk oleh Carnegie Mellon University, CERT/CC yang didirikan bukan untuk mengelola keamanan perguruan tinggi yang bersangkutan, tetapi merupakan pusat koordinasi sejumlah CERT yang menjadi anggotanya. Dengan adanya pusat koordinasi ini, maka para praktisi CERT dapat bertemu secara virtual maupun fisik untuk membahas berbagai isu terkait dengan keamanan dan pengamanan internet. Untuk membedekannya dengan CERT, maka dikembangkanlah sebuah istilah khusus untuk merepresentasikan CERT/CC yaitu CSIRT. Di Jepang contohnya, banyak sekali tumbuh lembaga-lembaga CERT independen yang dikelola oleh pihak swasta. Untuk itulah maka dibentuk sebuah CSIRT dengan nama JPCERT/CC  sebagai sebuah forum berkumpulnya dan bekerjasamanya pengelolaan keamanan internet melalui sebuah atap koordinasi secara nasional.

ID-SIRTII
Kasus atau incident yang menimpa sistem informasi dan teknologi pendukung pemilu 2004 di Indonesia membuka mata masyarakat akan besarnya ancaman keamanan yang dapat menimpa berbagai sistem berskala nasional apapun yang ada di tanah air. Bisa dibayangkan apa jadinya jika eksploitasi tersebut terjadi pada obyek vital yang ada di Indonesia, seperti pada sistem pembayaran nasional, sistem distribusi listrik, sistem persenjataan militer, sistem pelabuhan udara, dan lain sebagainya. Oleh karena itulah maka segenap komunitas di tanah air yang perduli akan keamanan komputer dan internet – yang terdiri dari APJII (Asosiasi Penyelenggara Jasa Internet Indonesia), Mastel (Masyarakat Telematika), AWARI (Asosiasi Warung Internet Indonesia), Kepolisian Republik Indonesia, dan Direktorat Jenderal Post dan Telekomunikasi Departemen Komunikasi dan Informatika Republik Indonesia – berjuang keras untuk membentuk lembaga CSIRT untuk tingkat nasional Indonesia. Akhirnya pada tahun 2007, melalui Peraturan Menteri Komunikasi dan Informatika Republik Indonesia Nomor 26/PER/M.KOMINFO/5/2007 tentang Pengamanan Pemanfaatan Jarinan Telekomunikasi berbasis Protokol Internet, lahirlah sebuah institusi yang bernama ID-SIRTII, singkatan dari “Indonesia Security Incident Response Team on Internet Infrastructure”.
Menurut Permen 26 tersebut, tugas utama ID-SIRTII adalah sebagai berikut:
  1. Mensosialisasikan kepada seluruh pihak yang terkait untuk melakukan kegaitan pengamanan pemanfaatan jaringan telekomunikasi berbasis protokol internet;
  2. Melakukan pemaantauan, pendeteksian dini, dan peringatan dini terhadap ancaman dan gangguan pada jaringan telekomunikasi berbasis protokol internet di Indonesia;
  3. Membangun dan atau menyediakan, mengoperasikan, memelihara, dan mengembangkan sistem database pemantauan dan pengamanan pemanfaatan jaringan telekomunikasi berbasis protokol internet sekurang-kurangnya untuk: Mendukung kegiatan sebagaimana dimaksud dalam butir 2 di atas; Menyimpan rekaman transaksi (log file); dan Mendukung proses penegakan hukum.
  4. Melaksanakan fungsi layanan informasi atas ancaman dan gangguan keamanan pemanfaatan jaringan telekomunikasi berbasis protokol internet;
  5. Menyediakan laboratorium simulasi dan pelatihan kegaitan pengamanan pemanfaatan jaringan telekomunikasi berbasis protokol internet;
  6. Melakukan pelayanan konsultasi dan bantuan teknis; dan
  7. Menjadi contact point dengan lembaga terkait tentang pengamanan pemanfaatan jaringan telekomunikasi berbasis protokol internet baik dalam negeri maupun luar negeri.

Wednesday 27 June 2012

Pengertian Crack, Hack, Cracker dan Hacker

HACK - Menurut para pakar IT, definisi "Hack" bisa mengandung banyak artian. Tetapi inti dari semua definisi tetap hampir sama. Hack secara umum adalah pekerjaan yang hampir mustahil, mungkin menghabiskan banyak waktu dan pikiran tetapi dapat menghasilkan sesuai yang diinginkan. Interaksi dengan komputer dalam bermain dan bereksplorasi, serta dilakukan dengan sungguh-sungguh dengan ketelitian yang sangatlah tinggi.

Crack adalah suatu aktifitas pembobolan suatu software berbayar agar dalam proses pendaftarannya dapat kita lakukan tanpa harus membeli maupun membayar lisensi resmi dari si pembuat software tersebut. Hal ini mempunyai maksud bahwa kita bisa memperoleh beberapa persyaratan agar software yang berbayar tersebut agar dapat bekerja secara penuh. Biasanya juga harus mendaftarkan atau paling nggak memasukan kode registrasi unik di software tersebut.
Software berbayar kebanyakan memberikan masa uji coba kepada konsumen yang biasanya disebut juga dengan istilah Trial. Nah, dengan fasilitas trial ini maka konsumen yang ingin mencoba software tertentu bisa dengan mudahnya mempelajari fungsi dan kegunaan dari software tersebut. Jika suka dan sesuai dengan yang kita butuhkan maka kita diwajibkan untuk membeli nomor registrasi kepada sang pembuat software tersebut dengan nominal sesuai tarif yang mereka tetapkan untuk dapat mempergunakannya seumur hidup atau pun gratis update software. Jika tidak maka penggunaan masa trial software tersebut akan terbatas pada waktu tertentu. Biasanya sang pembuat software memberikan masa trial kepada konsumen antara jangka waktu 1 minggu, 2 minggu sampai satu bulan pemakaian. Setelah masa aktif trial tersebut habis maka software tersebut akan terblockir secara otomatis dan bersifat permanent sampai kamu melakukan proses registrasi (Kecuali install ulang atau ganti windows).


Crack sendiri mempunyai beberapa jenis. Dari yang selama ini aku coba sendiri. Beberapa jenis crack tersebut bisa berupa: keygen, serial number dan patch. Semua dari jenis crack ini mempunyai beberapa ciri berbeda namun memiliki fungsi yang sama yaitu untuk memberikan fasilitas proses registrasi secara ilegal. Ada pun ciri dan keterangan dari masing – masing jenis tersebut adalah seperti di bawah:

Kemudian pada perkembangan selanjutnya muncul kelompok lain yang menyebut-nyebut diri hacker, padahal bukan. Mereka ini (terutama para pria dewasa) yang mendapat kepuasan lewat membobol komputer dan mengakali telepon (phreaking). Hacker sejati menyebut orang-orang ini 'cracker' dan tidak suka bergaul dengan mereka. Hacker sejati memandang cracker sebagai orang malas, tidak bertanggung jawab, dan tidak terlalu cerdas. Hacker sejati tidak setuju jika dikatakan bahwa dengan menerobos keamanan seseorang telah menjadi hacker.
Hirarki / Tingkatan Hacker

Hirarki / Tingkatan Hacker
1. Elite
2. Semi Elite
Kode Etik Hacker

Kode Etik Hacker
Aturan Main Hacker

Aturan Main Hacker
·         Keygen adalah suatu program kecil yang mampu memberikan hasil alogaritma tertentu sesuai dengan versi dan jenis software. Keygen ini mempunyai hitungan tersendiri dan terkadang kita harus memberikan nomor versi software untuk menggunakannya. Hal ini biasa disebut generate dan kode yang kita generate akan menjadi angka unik sesuai dengan angka pertama yang kita generate. Namun seperti halnya program komputer pada umumnya. Keygen ini pun dapat terjangkit virus. Jadi sewaktu kita menggunakannya, virus tersebut juga akan menginfeksi komputer si pemakai. Jadi ada baiknya di scan dulu sebelum menggunakannya.
·         Serial Number adalah suatu kode unik yang biasanya diberikan sewaktu kita mendaftar untuk software yang kita gunakan. Kalau dalam crack sendiri, kebanyakan Serial Number di taruh di dalam notepad, wordpad atau di file penyimpanan data lainnya. Menurutku jenis serial number ini adalah yang paling aman. Karena hanya berisi nomor serial saja. Kode serial number ada juga yang menyertakan nama user si pemakai dan sekaligus nomor serialnya.
·         Patch. Untuk jenis ini kita akan dihadapkan pada suatu program berukuran kecil (Biasanya). Di mana program kecil tersebut mempunyai fungsi sama dengan yang lain yaitu mampu membuat software yang tadinya trial bisa digunakan secara full. Jika biasanya fungsi patch adalah untuk memperbaiki software atau program akan adanya bug mau pun celah keamanan yang dapat di tembus. Untuk patch yang ini berbeda. Patch yang disertakan dalam crack biasanya mengambil alih fungsi trial dengan langsung menuju ke inti software secara full. Secara kasarnya patch ini bisa membawa kita langsung ke versi software yang sudah bisa digunakan secara penuh seperti sudah diregistrasi. Namun hati – hati juga dengan software ini. Karena bisa jadi patch ini juga bisa membawa virus berupa Trojan mau pun virus lainnya.
Namun perlu di garis bawahi bahwa crack termasuk dalam kategori ilegal. Jadi sebisa mungkin kalau nggak terdesak jangan sampai mencari crack di internet. Jadi kalau ada keanehan bahkan kejanggalan mohon dimaklumi

Sejarah Hacker dan Cracker
Hacker muncul pada awal tahun 1960-an diantara para anggota organisasi mahasiswa Tech Model Railroad Club di Laboratorium Kecerdasan Artifisial Massachusetts Institute of Technology (MIT). Kelompok mahasiswa tersebut merupakan salah satu perintis perkembangan teknologi komputer dan mereka beroperasi dengan sejumlah komputer mainframe. Kata hacker pertama kali muncul dengan arti positif untuk menyebut seorang anggota yang memiliki keahlian dalam bidang komputer dan mampu membuat program komputer yang lebih baik dari yang telah dirancang bersama. Kemudian pada tahun 1983, analogi hacker semakin berkembang untuk menyebut seseorang yang memiliki obsesi untuk memahami dan menguasai sistem komputer. Pasalnya, pada tahun tersebut untuk pertama kalinya FBI menangkap kelompok kriminal komputer The 414s yang berbasis di Milwaukee AS. 414 merupakan kode area lokal mereka. Kelompok yang kemudian disebut hacker tersebut dinyatakan bersalah atas pembobolan 60 buah komputer, dari komputer milik Pusat Kanker Memorial Sloan-Kettering hingga komputer milik Laboratorium Nasional Los Alamos. Salah seorang dari antara pelaku tersebut mendapatkan kekebalan karena testimonialnya, sedangkan 5 pelaku lainnya mendapatkan hukuman masa percobaan.
Para hacker mengadakan pertemuan setiap setahun sekali yaitu diadakan setiap pertengahan bulan Juli di Las Vegas. Ajang pertemuan hacker terbesar di dunia tersebut dinamakan Def Con. Acara Def Con tersebut lebih kepada ajang pertukaran informasi dan teknologi yang berkaitan dengan aktivitas hacking.

Pengertian Hacker dan Cracker
1.      Hacker
Hacker adalah sebutan untuk mereka yang memberikan sumbangan yang bermanfaat kepada jaringan komputer, membuat program kecil dan membagikannya dengan orang-orang di Internet. Sebagai contoh : digigumi (Grup Digital) adalah sebuah kelompok yang mengkhususkan diri bergerak dalam bidang game dan komputer. Digigumi ini menggunakan teknik teknik hexadecimal untuk mengubah teks yang terdapat di dalam game. Contohnya, game Chrono Trigger berbahasa Inggris dapat diubah menjadi bahasa Indonesia. Oleh karena itu, status Digigumi adalah hacker, namun bukan sebagai perusak. Hacker disini artinya, mencari, mempelajari dan mengubah sesuatu untuk keperluan hobi dan pengembangan dengan mengikuti legalitas yang telah ditentukan oleh developer game. Para hacker biasanya melakukan penyusupan-penyusupan dengan maksud memuaskan pengetahuan dan teknik. Rata - rata perusahaan yang bergerak di dunia jaringan global (internet) juga memiliki hacker. Tugasnya yaitu untuk menjaga jaringan dari kemungkinan perusakan pihak luar "cracker", menguji jaringan dari kemungkinan lobang yang menjadi peluang para cracker mengobrak - abrik jaringannya, sebagai contoh : perusahaan asuransi dan auditing "Price Waterhouse". Ia memiliki team hacker yang disebut dengan Tiger Team. Mereka bekerja untuk menguji sistem sekuriti client mereka.
2.      Cracker
Cracker adalah sebutan untuk mereka yang masuk ke sistem orang lain dan cracker lebih bersifat destruktif, biasanya di jaringan komputer, mem-bypass password atau lisensi program komputer, secara sengaja melawan keamanan komputer, men-deface (merubah halaman muka web) milik orang lain bahkan hingga men-delete data orang lain, mencuri data dan umumnya melakukan cracking untuk keuntungan sendiri, maksud jahat, atau karena sebab lainnya karena ada tantangan. Beberapa proses pembobolan dilakukan untuk menunjukan kelemahan keamanan sistem.

Ciri-ciri : mengerti sistem operasi luar dalam, sanggup mengkonfigurasi & menyambungkan jaringan secara global, melakukan pemrogramman setiap harinya, effisien & trampil, menggunakan pengetahuannya dengan tepat, tidak menghancurkan data-data, dan selalu mengikuti peraturan yang ada. Tingkat Elite ini sering disebut sebagai ‘suhu’.
Ciri-ciri : lebih muda dari golongan elite, mempunyai kemampuan & pengetahuan luas tentang komputer, mengerti tentang sistem operasi (termasuk lubangnya), kemampuan programnya cukup untuk mengubah program eksploit.
3. Developed Kiddie
Ciri-ciri : umurnya masih muda (ABG) & masih sekolah, mereka membaca tentang metoda hacking & caranya di berbagai kesempatan, mencoba berbagai sistem sampai akhirnya berhasil & memproklamirkan kemenangan ke lainnya, umumnya masih menggunakan Grafik User Interface (GUI) & baru belajar basic dari UNIX tanpa mampu menemukan lubang kelemahan baru di sistem operasi.
4. Script Kiddie
Ciri-ciri : seperti developed kiddie dan juga seperti Lamers, mereka hanya mempunyai pengetahuan teknis networking yang sangat minimal, tidak lepas dari GUI, hacking dilakukan menggunakan trojan untuk menakuti & menyusahkan hidup sebagian pengguna Internet.
5. Lamer
Ciri-ciri : tidak mempunyai pengalaman & pengetahuan tapi ingin menjadi hacker sehingga lamer sering disebut sebagai ‘wanna-be’ hacker, penggunaan komputer mereka terutama untuk main game, IRC, tukar menukar software prirate, mencuri kartu kredit, melakukan hacking dengan menggunakan software trojan, nuke & DoS, suka menyombongkan diri melalui IRC channel, dan sebagainya. Karena banyak kekurangannya untuk mencapai elite, dalam perkembangannya mereka hanya akan sampai level developed kiddie atau script kiddie saja. Cracker tidak mempunyai hirarki khusus karena sifatnya hanya membongkar dan merusak.
1. Mampu mengakses komputer tak terbatas dan totalitas.
2. Semua informasi haruslah FREE.
3. Tidak percaya pada otoritas, artinya memperluas desentralisasi.
4. Tidak memakai identitas palsu, seperti nama samaran yang konyol, umur, posisi, dll.
5. Mampu membuat seni keindahan dalam komputer.
6. Komputer dapat mengubah hidup menjadi lebih baik.
7. Pekerjaan yang di lakukan semata-mata demi kebenaran informasi yang harus disebar luaskan.
8. Memegang teguh komitmen tidak membela dominasi ekonomi industri software tertentu
9. Hacking adalah senjata mayoritas dalam perang melawan pelanggaran batas teknologi komputer.
10. Baik Hacking maupun Phreaking adalah satu-satunya jalan lain untuk menyebarkan informasi pada massa agar tak gagap dalam komputer. Cracker tidak memiliki kode etik apapun.
Gambaran umum aturan main yang perlu di ikuti seorang hacker seperti di jelaskan oleh Scorpio, yaitu:
· Di atas segalanya, hormati pengetahuan & kebebasan informasi.
· Memberitahukan sistem administrator akan adanya pelanggaran keamanan / lubang di
keamanan yang anda lihat.
· Jangan mengambil keuntungan yang tidak fair dari hack.
· Tidak mendistribusikan & mengumpulkan software bajakan.
· Tidak pernah mengambil resiko yang bodoh – selalu mengetahui kemampuan sendiri.
· Selalu bersedia untuk secara terbuka / bebas / gratis memberitahukan & mengajarkan berbagai informasi & metoda yang diperoleh.
· Tidak pernah meng-hack sebuah sistem untuk mencuri uang.
· Tidak pernah memberikan akses ke seseorang yang akan membuat kerusakan.
· Tidak pernah secara sengaja menghapus & merusak file di komputer yang dihack.
· Hormati mesin yang di hack, dan memperlakukan dia seperti mesin sendiri.
Hacker sejati akan selalu bertindak berlandaskan kode etik dan aturan main sedang cracker tidak mempunyai kode etik ataupun aturan main karena cracker sifatnya merusak.


Sumber :
Lestari Sri, Prasetya, “Kasus Kejahatan Komputer” Artikel
Prabowo W. Onno, “Belajar Menjadi hacker” Artikel